Siapakah orang yang paling senang dalam hidupnya?
Jawabnya, dialah tukang parkir. Lho kok?
Ya, betapa tidak?! Tiap hari berganti-ganti mobil, mulai dari kelas BMW,
Mercedes, Ferrari, Civic Honda, sampai kelas VW Kodok ada. Anehnya lagi, tukang
parkir tidak pernah sombong. Ia sangat tawadhu, bahkan terkesan lugu.
Jarang ada tukang parkir yang petantang petenteng
memamerkan mobil-mobil yang ada di lahan parkirnya, misalnya, "Ini mobil
keluaran terbaru lho",
"Nih, mobil bekas kendaraan Presiden India waktu KAA", "Nah,
yang ini Lamborghini selundupan, maklum masih enggak boleh". Pasti, tidak
ada tukang parkir yang petantang petenteng seperti ini.
Lebih aneh lagi ketika suatu waktu mobil-mobil
itu satu per satu meninggalkan lahan parkirnya, bahkan sampai kosong ludes
saama sekali, apakah tukang parkir jadi stress? Ternyata tidak. Ia begitu
tenang, 'setenang lautan teduh' kata sebuah lagu. Mengapa? Karena ia tidak
merasa memiliki, melainkan hanya merasa dititipi. Ini kuncinya.
Seharuslah begitulah sikap kita akan dunia ini.
Punya harta melimpah, deposito jutaan rupiah, mobil keluaran terbaru paling
mewah, tidak menjadi sombong sikap kita karenanya. Begitu juga sebaliknya,
ketika harta diambil, jabatan dicopot, mobil dicuri, tidak menjadi stress dan
putus asa. Semuanya biasa-biasa saja. Bukankah semuanya hanya titipan saja?!
Suka-suka yang menitipkan, mau diambil sampai habis tandas sekalipun, silahkan
saja, wong kita cuma dititipi, gitu aja kok
repot!***
0 komentar
Posting Komentar